TUGAS 5
BAB VI
PIDATO DAN CERAMAH SEBAGAI KEGIATAN
BERBICARA YANG SERUPA TAPI TAK SAMA
1. Beda pidato dan ceramah
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah,
sedangkan ceramah adalah kegiatan berbicara dua arah.
Pidato adalah proses berbicara tanpa ada interaksi timbale –
balik berupa Tanya jawab, sedangkan ceramah adalah proses berbicara yang ada
interaksi timbale – balik berupa Tanya jawab diakhir kegiatan.
Pada waktu seorang berpidato biasanya tidak
menggunakan alat bantukarena sifatnya tidak menyampaikan informasi, sedangkan
pada waktu seseorang berceramah biasanya menggunakan alat bantu karena sifatnya
menjelaskan.
2. Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara mengajar seseorang guru
dalam memberikan / menyajikan pelajaran tentang wakta-fakta atau ide – ide
secara lisan baik dengan ataupun tanpa alat bantu, yang diajar mendengar dan
mencatat.
a. Sejarah metode ceramah
Metode caramah adalah metode yang paling tua
dipergunakan oleh manusia dalam penyampaian pesan (massage) jauh sebelum
masehi. Metode ini berkembang pesat pada abad ke-5 Masehi, karena pada kejayaan
sufi Yunani Kuno. Pada masa ini ceramah digunakan sebagai suatu cara yang
paling cemerlang untuk mengemukakan pikiran atau menyampaikan pidato.
Sebelum mesin cetak ditemukan, penyajian atau
pembacaan isi buku disuarakan dengan nyaring kepada para siswa yang tekun
mendengarkannya. Sewaktu ceramah berlangsung, para siswa mencatat hal – hal
yang mereka anggap penting.
Penggunaan metode ceramah di Indonesia tampaknya
merupakan “monometode” yang digunakan
pada berbagai tingkat pendidikan. Hal ini dibuktikan oleh pencatatan yang
dilakukan oleh anggota kelompok 40 P3G di Jakarta, Bandung, dan Ujung Pandang.
Dari hasil pencatatan tersebut mereka menyimpulkan bahwa rata – rata 75% dari
setiap jam pelajaran diisi dengan penyajian bahan pengajaran oleh guru dengan
metode ceramah ( Ahsin, 1981:3).
b. Ciri – ciri umum metode ceramah
Menurut Robert L. Gilstrap dan W.R Martin dalam
bukunya Curent Strategies for Teachers ( Ahsin, 1981:4-6) ada 20 ciri umum
ceramah, yaitu:
(1) Menenangkan kelas untuk memperoleh perhatian murid-
murid
(2) Menjelaskan tujuan pelajaran/kuliah pada hari itu
(3) Menjelaskan bahwa pelajaran dimulai
(4) Mengecek pengetahuan siswa terhadap apa yang akan
disajikan
(5) Menjelaskan lamanya waktu belajar yang akan
digunakan.
(6) Menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang
sebelumnya.
(7) Mengikuti pola diatas, maka kira-kir 20% waktu
belajar itu digunakan untuk menerangkan apa yang akan dipelajari; 60% waktu
diapakai untuk menceritakan isi penyajian dan 20% dipakai untuk menceritakan
kembali pokok – pokok sajian yang telah diajarkan.
(8) Menyertai kuliah dengan alat – alat bantu
multisesoris.
(9) Berbicara dengan suara yang keras untuk dapat
mencapai semua pendengaran dalam kelas.
(10) Memperlihatkan kehangatan, kebersahabatan,
kepercayaan terhadap diri sendiri, dan ketertarikan (minat) terhadap materi
yang disajikan.
(11) Mengulang – ngulang pokok pikiran dalam pelajaran
tersebut.
(12) Memvariasikan tekanan dan intonasi sewaktu mengajar.
(13) Membuat variasi kecepatan (suara) dalam mengemukakan
ide – ide dan penyajian verbal
(14) Menunjukan hubungan antara sub-topik dengan topic
yang lain.
(15) Menggunakan bilangan – bilangan
(16) Menggunakan contoh – contoh untuk memperjelas
(17) Menggunakan lelucon – lelucon untuk mengurangi
ketegangan-ketegangan
(18) Menggunakan komunikasi nonverbal yang cocok untuk
penyajian verbal
(19) Mengemukakan ide – ide utama secara singkat dalam
pelajaran itu secara lisan sehingga anak – anak dapat membuat catatan.
(20) Memperoleh tanggapan
c. Kelebihan metode ceramah
3. Jenis pidato menurut tujuan
a. Pidato informatif
b. Pidato persuasif
c. Pidato rekreatif
4. Struktur pidato
5. Unsur – unsur pidato
6. Cara / metode berpidato
7. Teknik / langkah – langkah berpidato
8. Contoh – contoh naskah pidato
Tidak ada komentar:
Posting Komentar