TUGAS 10
BERBICARA DI MUKA
UMUM
A.Berbicara Untuk Melaporkan
Berbicara untuk
melaporkan, untuk memberi
informasi, atau dalam bahasa inggris disebut informative speaking dilaksanakan kalau
seseorang berkeinginan untuk :
1. Member
atau menanam pengetahuan
2. Menetapkan
atau menentukan hubung - hubungan antara benda-benda
3. Menerangkan
atau menjelaskansesuatu proses,
dan
4. Menginterpretasikan
atau menafsirkan sesuatu proses sesuatu persetujuan atau pun menguraikan
sesuatu tulisan
Pembicaraan yang
bersifat informasi menyadarkan diri pula pada lima sumber untuk, yaitu :
1. Pengalaman-pengalaman yang harus dihubung – hubungkan seperti
perjalanan, petualangan, dan
cerita roman/novel.
2. Proses-proses
yang harus dijelaskan,seperti pembuatan
sebuah buku, Mencampur pigmen-pingmen untuk
membuat warna-warna, merekam, serta memotret bunyi.
3. Tulisan-tulisan
yang harus dijelaskan/dipahami, seperti
arti/ makna konstitusi dan falsafat
plot.
4. Ide - ide
atau gagasan - gagasan yang harus disingkapkan, seperti makna estetika.
5. Instruksi - instruksi
atau pengajaran-pengajaran yang
harus digambarkan, seperti : bagaimana bermain catur, dan bagaimana cara membuat kapal.
Perlu disadari bahwa
tuntutan serta pertimbangan dalam situsi-situasi informatif lebih bersifat
intelektual dari pada emotional.
Untuk dapat melakukan hal ini, kita perlu mempergunakan komparasi, kontras, jenis, sepsis, dan
denefesi.
Selanjutnya, situasi-situasi
yang dapat dikelompokkan kedalam klasifikasi informatif ini, adalah :
a) Kuliah,
ceramah (lecture)
b) Ceramah
tentang perjalanan (travelogue)
c) Pengumuman, pemberitahuan, dan maklumat
(announcement)
d) Laporan (report)
e) Intruksi,pelajaran,
dan pengajaran (instruction)
f) Pemberian
sesuatu pemandangan atau adegan (description of a scene)
g) Pencalonan, pengangkatan, dan penunjukan (nomination).
h) Pidato
kata-kata pujian tentang seseorang yang telah meninggal dunia (eulogy)
i)
Anekdot, lelucon, dan lawak ( anecdote )
j)
Cerita,kisah, dan riwayat ( story )
Dalam
merencanakan suatu pembicaraan, kita harus mengikuti langkah-langkah berikut :
1. Memilih
pokok pembicaraan yang menarik hati kita
2. Membatasi
pokok pembicaraan
3. Mengumpulkan
bahan-bahan
4. Menyusun bahan
B.
Berbucari Secara Kekeluargaan
Cara yang paling umum menjamin secara memadukan sesuatu perasaan
persahabatan adalah kelompok membuat/menimbulkan kebanggaan menjadi anggota tersebut . kadang-kadang sasaran yang
melebihi itupun, mungkin juga terjadi, tetapi
nada seluruh pembicaran hendaknya mengembirakan hati dan menyenamgkan .
Kesempatan-kesempatan bagi pembicaraan yang bersifat kekeluargaan atau
persahabatan, antara lain :
1. Pidato
sebuah selamat datang.
2. Pidato
perpisahan.
3. Pidayo
penampilan, penyajian, dan perkenalan.
4. Pidato
jawaban atau balasan .
5. Pidato
atau sambutan dalam pembuatan suatu upacara pemberian ijazah, dan lain-lain.
6. Pembicaraan
sesudah makan.
7. Pidato
atau sambutanpada saat-saat memperingati hari, dan
hari ulang tahun.
8. Pidato
atau sambutan penghiburan, pertunjukan, dan lain-lain, serta.
9. Pidato atau kata-kata pujian tentang seseorang
yang telah meninggal
dunia
C. Berbicara Untuk Menyakinkan
C. Berbicara Untuk Menyakinkan
Aristoteles pernah mengatakan bahwa “persuasi
(bujukan, berdasarkan, dan meyakinkan) adalah seni penanaman
alasan - alasan atau motifasi - motifasi yang menuntun kearah tindakan
bebas yang konsekuen”. biasanya para
pendengar dirasang untuk berbuat aksi dangan daya tarik yang emosional. Dan
daya tarik fundamental dari semua pembicaraan adalah daya-tarik pribadi mereka.
Tak ada pendengar yang tertarik serta terpikat kalau mereka tidak mempunyai
keyakinan pada karakter sang pembicara. Perasaan atas kelayakan seperti itu sangat vital sekali bagi segala
bentuk gaya taril. Pendeknya diperlukan “orang tampan yang terampil berbicara “ atau dalam bahasa latin disebut
“ bonus vir docendi dicendi”.
D.Berbicara Untuk Merundingkan
D.Berbicara Untuk Merundingkan
Demosthenes pernah
mengemukaan bahwa “dari bunyinya dapat diketahui apakah sebuah kapal retak atau
retak, begitu pula dari ujaran-ujarannya dapat dibuktikan apakah seseorang itu bijaksana atu tolol”.dalam
suatu pemeriksaan mencoba menentukan apakah seseorang itu tidak berasalatau bersalah terhadap tindakanya
padahal masa lalu sehingga mungkin saja
menganbil keputusan “di sini dan kini”. Hukum merupakan suat rencana ganti
rungi atau retribusi yang disarankan leh pengadilan,tetapi tidak melaksanaan
keputusan-keputusan pengadlan.
Kalau suatu situasi
menghadapi keadaan tindakan-tindakan masa yang akan datang, maksudnya sama
saja.dalam menentukan sifat suatu tindakan yang telah berlalu,fakya-fakta
dicari ; dalam tindakan-tindakan yang akan datang justru sesuatu yang mungkin paling baiklah yang
dica. Metode-metode yang dipergunakan
oleh sang pembicara sederhana dan lansung ,dan dia berhusaha karena membuka
rahasia segala fakta-fakta yang tersedia dan mungkin jugan
kemungkinan-kemungkinan yang ada
Kepastian pendirian (atau
conviction) bergerak maju dari menyediaan alas an-alasan yang cukup banyak menuju keakal pikiran.
Dalam hal ini bahwa daya tarik cenderung lebih kepada akal ketimbang kepada
perasaa. Oleh sebab itu,menyakinkan mentut beberapa unsur, antara lain:
1.
Kejelasan,kemurnian, atau kecerahaan
(clarity)
2.
Ketertiban,kerapian,keteraturan
(orderliness)
3.
Alasan-alasan,bantahan-bantahan,penjelasan-penjelasan,
atau argument-argument (arguments)
4.
Fakta-fakta,bukti-bukti,atau
petunjuk-petunjuk(evidence)
5.
Pikiran-pikiran atau pemikiran-pemikiran
yang jujur dan terus terang (straight thinking)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar