TUGAS 8
PENGEJARAN KETERAMPILAN BERBICARA
1.
Pendekatan
Pengajaran Bahasa
Setiap kurikulum yang berlaku di indonesia berbeda dalam
salah satu aspek, yakni daam hal pendekatan. Kurikulum 1975 kita kenal dengan
pendekatan tujuan sedangkan Dari sudut
cara mencapai tujuan pengajarankurikulum 1984 pendekatan ini diperluas atau
disempurnakan lagi, misalnya ada pendekatan keterampilan proses, pendekatan
spiral dan pendekatan lintas materi.
a.
Dari
Sudut Tujuan Pengajaran
Dari sudut
pengajaran dikenal pendekatan komunikatif.
Bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa
siswa.
b.
Dari
Sudut Cara Mencapai Tujuan Pengajaran
Dari sudut ini dikenal ada pendekatan CBSA dan pendekatan
keterampilan proses. Pendekatan CBSA atau cara belajar siswa aktif adalah suatu
konsep tentang belajar siswa. CBSA dapat disimpulkan sebagai berikut: belajar
lebih dipentingkan daripada mengajar, siswa sebagai subjek bukan objek, dan
melalui partisipasi mengalami, mencoba, melaksanakan atau mempraktekan apa yang
dipelajari.
c.
Dari
Sudut Penyusunan Bahan Pengajaran
Ada
dua pendekatan yang berkaitan dengan bahan ini.
v
Pendekatan
spiral
Bahan
yang disampaikan semakin lama semakin luas dan mendalam. Prinsip pendekatan
spiral memungkin pembahasan pokok bahasan yang sama pada jenjang kelas atau
sekolah tapi dengan materi yang berkembang
v
Pendekatan
lintas materi
Berfungsi
sebagai pengoreksi terhadap kaitan materi pokok bahasan yang satu dengan yang
lain sehingga tidak membosankan siswa dalam belajar.
d.
Dari
sudut cara penyajian bahan pengajaran
Menurut Raka Joni dalam pengajaran bahasa ada hubungan
antara teori dan praktik. Yang disebut pendekatan, yakni pendekatan
tradisional. Pendekatan akal sehat, dan pendekatan integratif ( Djago Tarigan,
1988:26)
2.
Tujuan
Pengajaran Bahasa
Tujuan
pengajaran bahasa yakni siswa menghargai, memahami, memiliki kemampuan
menggunakan bahasa indonesia, dan siswa mampu menikmati, memahami, memanfaatkan
karya sastra untuk mengembangkan kepribadian.
Tujuan
pengajaran keterampilan berbicara:
Ø
Mampu
menggunakan alat ucap untuk berbicara
Ø
Mampu
berbicara / berkomunikasi resmi
Ø
Mampu
berbicara sesuai dengan sopan santunya
Ø
Mampu
mengucapkan kata dan kalimat dengan intonasi yang tepat
Ø
Mampu
mengeluarkan pendapat
3.
Manfaat
dan ciri – ciri pengajaran keterampilan berbicara
Pengajaran
keterampilan berbicara bermanfaat untuk:
a.
Berlatih
dan mampu berdialog
b.
Berlatih
dan mampu mengemukakan gagasan
c.
Berlatih
dan mampu berdiskusi
d.
Berlatih
dan mampu berpidato / caramah
e.
Berlatih
dan mampu bertelepon serta berwawancara.
4.
Metode
pengajaran keterampilan berbicara
-
Metode
berdiskusi
Guru
mengajak siswa berlatih berargume dalam membicarakan suatu topik.
-
Metode tanya jawab
Guru mengajukan pertanyaan, siswa menjawab dan
sebaliknya.
-
Metode demontrasi
Guru memperlihatkan keterampilan berbahasa, kemudian
siswa mencobakannya.
-
Metode bermain
Guru mempersiapkan suatu bentuk permainan untuk
merangsang siswa mau berbicara.
-
Metode penugasan
Guru memberi tugas – tugas sesuai materi yang telah
dijelaskan kepada siswa.
5.
Teknik
pengajaran keterampilan berbicara
Menurut Djago dan
Hendry Tarigan (1990:90) teknik pengajaran keterampilan itu ada bermacam –
macam. Diantaranya alat ucap, lihat dan ucapkan.
a.
Mendeskripsikan
b.
Pertanyaan
menggali
c.
Melanjutkan
cerita
d.
Cerita
berantai
e.
Menceritakan
kembali
f.
Reka
cerita gambar
g.
Memberi
petunjuk
h.
Bercerita
i.
Dramatisasi
j.
Laporan
pandangan mata
k.
Bermain
peran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar