TUGAS 2
BAB III
BERBICARA SEBAGAI SUATU PROSES
A.
Pendahuluan
Materi pada bab III ini berkaitan
dengan ilmu komunikasi, terutama teori-teori komunikasi lisan. Dan karena
pembicara dalam komunikasi sama dengan komunikator, maka syarat-syarat menjadi
komunikator terpakai untuk menjadi syarat-syarat seorang pembicara.
Setelah mahasiswa membaca dan
memahami materi yang dibahas dalam Bab III ini, maka diharapkan mahasiswa
mampu:
Menjelaskan pengertian komunikasi
Menjelaskan unsur-unsur komunikasi
Mencontohkan masing – masing faktor
kebahasaan dan faktor nonkebahasaan
Menjelaskan ciri-ciri pembicara yang
berhasil
Membuat format penilaian keterampilan
berbicara
B.
Materi
- Pengertian Komunikasi
Pengertian
komunikasi menurut pakar:
Prof. Dr. H.Arifin
mengemukakan inti “relation” adalah komunikasi, yang artinya penyampaian suatu
berita.
Wibur Schramm berpendapat
istilah communication berasal dari bahasa latin communis yang artinya sama
(common). Jadi, apabila ita mengadakan komunikasi dengan suatu pihak, maka kita
menyatakan gagasan kita untuk memperoleh communis dengan pihak lain mengenai
suatu objek.
Drs. R.I Suhartin Citrobroto
menyatakan bahwa komunikasi adalah penyampaian tersebut meruapakan suatu proses
Zaenuddin Ahmad berpendapat,
komunikasi dalam arti luas termasuk segala macam komunikasi, yakni segala
sesuatu yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain.
Dr. Phil Astrid S. Susanto mengemukakan
communication merupakan proses pengoperan lambang – lambang yang mengandung
arti, sedangkan communications merupakan proses komunikasi dengan menggunakan
alat-alat mekanis, khususnya apa yang dikenal sebagai media massa.
Cooley
Juga mengatakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antarmanusia yang
memperkembangkan semua lambang pikiran bersama-sama dengan sarana untuk
menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu.
Disamping itu adapula pendapat lain tentang
komunikasi oleh Dori Wuwur Hendrikus (1990), bahwa komunikasi adalah proses
pengalihan makna antarpribadi manusia atau tukar menukar berita dalam sistem
informasi.
Ada
4 faktor yang menjadi prasarat terjadinya suatu proses komunikasi:
Komunikator, adalah orang yang
mengatakan, mengucapkan, atau menyampaikan sesuatu
Warta, pesan, atau informasi (I), yaitu
apa yang diucapkan :apa yang disampaikan
Resipien (R), adalah orang yang
mendengar atau menerima apa yang dikatakan atau disampaikan oleh komunikator
Medium (M), adalah tanda yang
dipergunakan oleh komunikator dalam menyampaikan pesan atau warta
Dari
pengertian komunikasi tersebut, paling tidak ada tiga aspek di dalamnya:
Komunikasi dipandang sebagai proses,
yakni aliran informasi melalui serangkaian kegiatan yang harus dilalui
Komunikasi menyangkut aspek manusia dan
bukan manusia seperti, peralatan elektronis
Komunikasi menyangkut aspek informasi,
yaitu segala sesuatubyang mempunyai arti dan kegunaan. Informasi dapat
berbentuk kata-kata, kalimat, kode-kode, gambar-gambar, tanda lain yang
mengandung arti.
- Batas dan Tujuan Berbicara
Suatu proses komunikasi akan dapat terlaksana apabila
komponen atau unsure komunikasi didalamnya. Menurut H. Karyono, komunikasi akan
berhasil apabila mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
Komunikator, yakni pihak yang
menyampaikan berita atau pesan dan
disebut sebagai sumber berita.
Pesan ( massage/komunike ), adalah warta
yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
Media, adalah sarana atau saluran yang
dipergunakan sebagai tempat berlalunya lambang-lambang tersebut
Komunikan, adalah sasran dari kegiatan
komunikasi
Jadi empat unsure dalam komunikasi merupakan satu
kesatuan yang utuh, yaitu untuk mendukung terlaksananya suatu proses
komunikasi.Ketidakhadiran satu unsure akan memastikan komunikasi tidak akan
berlangsung, dan sebaliknya kehadiran keempat unsure tersebut adalah wujud
komunikasi yang sesungguhnya.
- Retorika Sebagai Proses Komunikasi Efektif
Aspek - aspek komunikasi retoris adalah:
Seorang Pembicara, menyampaikan kepada;
Seorang pendengar sebagai lawan bicara
atau pelanggan
Sesuatu
Denngan maksud tujuan tertentumemberikan
argument terhadap isi pembicaraan
Sambil mendengar dan mempertimbagkan
argument balik dari pendengar
a. Efektifitas
Komunikasi Retoris
Keefektifan komunikasi retoris dipengaruhi oleh
banyak factor, faktor – faktor ini terdapat dalam setiap unsur komunikasi
seperti: komunikator, pesan, medium dan resipien.
-
Komunikator,
pada unsur ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam proses
komunikasi retoris adalah:
Pengetahuan tentang komunikasi dan
ketrampilan berkomunikasi maksudnya adalah pengusaan bahasa dan ketrampilan
mempergunakan bahasa.keterampilan menggunakan media komunikasi untuk
mempermudah proses pengertian pada resipiens kemampuan untuk mengenal dan
menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Sikap komunikator, seperti agresif
(menyerang) atau cepat membela dii sikap yang mantap dan meyakinkan,sikap
rendah hati rela mendengar dan menerima anjuran dapat memberi dampak yang besar
dalam poses komunikasi retoris.
Pengetahuan umum,untuk efektifitas
komunikasi retoris,komunikator sebaik nya memiliki pengaetahuan yang luas.
Sistem sosial,adalah bahwa setiap
komunikator berada dalam sistem masyarakat tertentu .
sistem kebudayaan,artinya disamping
sistem sosial,sistem kebudayaan yang dimiliki seorang komunikator juga dapat
mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris.
-
Resipiens,faktor
faktor ini pada umunya sama dengan faktor – faktor yang mempengaruhi
komunikator.
Pengetahuan tentang komunikasi dan
ketrampilan berkomunikasi maksudnya supaya dapat terjadi komunikasi,resipiens
harus mengusai bahasa yang dipergunakan.
Sikap resipiens,faktor ini juga ikut
menentukan efektivitas komunikasi retoris.
Sistem sosial dan kebudayaan,artinya
sistem sosial dan kebudayaan tertentu dapat menghasilkan sifat dan karakter
khusus pada resipiens.
-
Pesan dan medium
kedua hal ini perlu
diperhatikan oleh komunikator secara khusus dalam proses komunikasi retoris.
§ Elemen-elemen
pesan
Komunikator menerjemahkan pesan
dengan mempergunakan medium.dalam proses ini,komunikator harus harus
memperhatikan elemen-elemen yang membentuk pesan,supaya komunikasi dapat
membawa efek yang besar.
§ Struktur
pesan
Struktur pesan(susunan pesan)dapat
mempengaruhi efektivitas proses komunikasi retoris.untuk itu pada prinsipnya
struktur/susunan pesan harus jelas dan mudah dimengerti.
§ Isi
pesan
Isi pesan yang disampaikan
komunikator harus disesuaikan dengan situasi resipiens.isi pesan itu harus
mudah ditangkap/dipahami,tidak terlalu sulit,dan tidak terlalu banyak kebenaran
yang bisa membingungkan resipiens.
§ Proses
pembeberan
Cara membawakan dan mengemukakan
pesan oleh komunikator ada 3 kemungkinan yang dapat dipiliih,yaitu:secara bebas
tanpa teks,terikat pada teks,atau setengah bebas.ketiga kemungkinan ini membawa
efek yang berbeda dalam komunikasi.
b. Peranan
Komunikasidalam Hubungan Antar Manusia
Manusia sebagai makhluk social selalu mengadakan
hubungan dengan manusia lainnya, bahkan sejak awal peradaban manusia telah
melakukan komunikasi. Komunikasi begitu penting bagi manusia, sehingga manusia
sering disebut hommo comunicus.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
dipengaruhi oleh komunikasi, baik komunikasi jarak dekat maupun komunikasi
jarak jauh. Bagi manusia komunikasi
merupakan media untuk tukar-menukar informasi, untuk menemukan persamaan dalam
perbedaan sebagai dasar musyawarah dan mufakat.
c. Hambatan
Dalam Komunikasi
Dalam proses
komunikasi sering ditemui hambatan-hambatan.hambatan ini mengakibatkan terjadinya salah pengertian.macam-macam
hambatan dalam komunikasi antara lain:
Hambatan Bahasa,
Yang dimaksud hambatan bahasa dalam konteks ini
adalah semua bentuk yang dipergunakan dalam proses penyampaian berita, yaitu
bahasa lisan, tulis, gerak0gerik, dan sebagainya.
Hambatan Struktur
hambatan
struktur ialah hambatan yang ditimbulkan oleh perbedaan tingkat jabatan dalam
struktur atau hirarki dalam organisasi.
Hambatan Jarak
hambatan
jarak ialah apabila antara kedua belah pihak yang mengadakan interaksi berada
dalam suatu tempat yang berjauhan sehingga mengalami hambatan dalam
berkomunikasi.
Hambatan Latar Belakang
hambatan
ini ialah hambatan yang ditimbulka oleh perbedaan latar belakang, menimbulkan
rintangan dalam proses komunikasi.
d. Factor-Faktor
Keberhasilan Komunikasi
Keberhasilan
pelaksanaan komunikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.faktor-faktor
itu dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:(1)faktor pemilihan informasi,atau
data yang akan disampaikan, (2)faktor yang berhubungan dengan teknik
penyampaian/pengiriman data(wursanto:66-69).
1. Pemilihan
Kata
Data adalah hal, peristiwa atau kenyataan apaun yang
mengandung pengetahuan untuk dijadikan dasar menyusun keterangan, pembuatan
kesimpulan, atau penetapan keputusan.
sebagai sesuatu hal yang penting, data yang akan
disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Kegunaan
Data
Kebenaran
Data
Ketepatan
Data
2. Teknik
Penyampaian Data
Agar komunikasi menjadi lebih efektif, dan berhasil,
ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiannya, yaitu:
Kejelasan
Konsekuensi
dan keseimbangan
Kemampuan
dan pelaksanaan
Keseragaman
Kelancaran
distribusi
Scoot M Cultip dan Alllen M Center, juga
mengemukakan beberapa factor yang menyebabkan komunikasi menjadi efektif,
yaitu:
Keterpercayaan
(credibility)
Perhubungan
(context)
Kepuasan
(Content)
Kejelasan
(Clarity)
Kesinambungan
dan konsistensi (continuity and
consistency)
Kemampuan
pihak penerima berita
Saluran
Pengirim berita
- Faktor Penunjang Keefektifan Berbicara
a. Factor
kebahasaan sebagai penunjang keefektifan berbicara
Ketepatan ucapan
seorang pembicara haruslah membiasakan diri
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang
kurang tepat, dapat mengalihkan perhatian pendengar. sudah tentu pola dan
artikulasi yang kita gunakan tidaklah selalu sama. Masing-masing kita mempunyai
gaya sendiri dan sudah pasti gaya yang kita pakai selalu berubah-ubah.
Penempatan tekanan, nada, sendi, dan
durasi yang sesuai
kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi
merupakan daya tersendiri di dalam berbicara. Bahkan kadang-kadang merupakan
factor penentu. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan
tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, akan menyebabkan masalah yang
tadinya tidak menarik akan menjadi lebih menarik.
Pemilihan kata (diksi)
pemilihan kata itu hendaknya tepat, jelas dan
bervariasi. Pendengar akan lebih tertarik dan senag mendengarkan kalau
pembicara berbicara dengan jelas dalam bahasa yang dikuasainya.
Ketepatan sasaran pembicaraan
pembicara harus mampu menata kalimat efektif.
Penggunaan kalimat yang efektif akan memudahkan pendengar dalam menangkap makna
pembicaraan tersebut.
kefektifan suatu kalimat ditandai oleh cirri-ciri:
keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan kehematan. Kalimat dikatakan
efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan berlangsung
sempurna.
b. Factor
Non Kebahasaan Sebagai Penunjang Keefektifan Berbicara
Yang termasuk factor nonkebahasaan adalah:
a. Sikap
yang wajar, tenang, dan tidak kaku
b. Pandangan
harus diarahkan kepada lawan bicara
c. Kesedian
menghargai pendapat orang lain
d. Gerak-gerik
dan mimic yang tepat
e. Kenyaringan
suara juga sangat menentukan
f. Kelancaran
g. Relevansi
atau penalaran
h. Penguasaan
topic
- Ciri-Ciri Pembicara Yang Barhasil
Suksesnya sebuah pembicaraan sangat tergantung
kepada pembicara dan pendengar. Tidak akan mungkin suatu pembicaraan akan
terlaksana, jika sipembicara tidak ada, ataupun sebaliknya.
Menurut Maidar G. Arsyad, hal-hal yang harus
diperhatikan oleh seorang pembicara adalah sebagai berikut:
Si pembicara haruslah menguasai masalah
yang akan dibicarakan
Mulailah berbicara jikalau situasi sudah
memungkinkan
Pengaruh yang tepat akan dapat memancing
perhatian pendengar
Berbicara itu haruslah jelas tidak
terlalu cepat
Pembicara harus sopan, hormat, dan
melibatkan rasa persaudaraan
Kalau dalam komunikasi dua arah,
mulailah berbicara kalau sudah dipersilahkan
Kenyaringan suara
Pendengar akan lebih terkesan kalau ia
dapat menyaksikan pembicaraan sepenuhnya
- Penilaian Keterampilan Berbicara
a. Factor-faktor
yang dinilai
Keberhasilan suatu kegiatan dapat diketahui dari
suatu penilaian. Tujuan penilaian hendaknya jangan semata-mata mengukur dan
memberikan angka pada suatu kegiatan pembelajaran, tetapi hendaknya ditujukan
kepada usaha perbaikan prestasi siswa/ mahasiswa, guna menumbuhkan motivasi
untuk pelajaran selanjutnya.
Penilaian bukan hanya ditekankan pada kekurangannya
saja, tetapi juga pada kemampuan yang telah diperoleh oleh siswa/ mahasiswa
tersebut.
Factor-faktor yang dinilai berdasarkan kedua factor
penunjang keefektifan berbicara:
1. Factor
kebahasaan, yang mencakup:
o
Pengucapan vocal
o
Pengucapan konsonan
o
Penempatan tekanan
o
Penepatan persendian
o
Penguasaan nada/ irama
o
Pilihan kata
o
Pilihan ungkapan
o
Variasi kata
o
Tata bentukan
o
Struktur kalimat
o
Ragam kalimat
2. Non
kebahasaann, yaitu mencakup:
Keberanian dan semangat
Kelancaran
Kenyaringan suara
Pandangan mata
Gerak-gerik dan mimic
Keterbukaan
Penalaran
Penguasaan topic
Factor-faktor
tersebut kemudian dimasukan kedalam table.
b. Cara
Penilaian
Secara garis besar pelaksanaan penilaian ini dapat
digambarakan seperti berikut:
a. Guru/
dosen memberikan tugas kepada siswa/ mahasiswa untuk melakukan kegiatan
berbicara dalam waktu tertentu
b. Guru/
dosen menentuka factor yang dinilai dan diamati
c. Siswa/
mahasiawa yang tidak mendapatn giliran berbicara,diberi tugas mengamati
berdasarkan pedoman penilaian, baik secara individual maupun kelompok
d. Guru/
dosen dan siswa/ mahasiswa aktif mengamti dan mengisi table penilaian dengan
komentar
e. Selesai
kegiatan berbicara, para pengamat mengemukakan komentarnya
f. Setelah
itu kegiatan berbicara diulang kembali untuk melihat perubahan berbicara
setelah mendapat umpan balik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar