6/25/2012

BERBICARA SEBAGAI SUATU PROSES


TUGAS 2
BAB III
BERBICARA SEBAGAI SUATU PROSES

A.    Pendahuluan
Materi pada bab III ini berkaitan dengan ilmu komunikasi, terutama teori-teori komunikasi lisan. Dan karena pembicara dalam komunikasi sama dengan komunikator, maka syarat-syarat menjadi komunikator terpakai untuk menjadi syarat-syarat seorang pembicara.
Setelah mahasiswa membaca dan memahami materi yang dibahas dalam Bab III ini, maka diharapkan mahasiswa mampu:
*      Menjelaskan pengertian komunikasi
*      Menjelaskan unsur-unsur komunikasi
*      Mencontohkan masing – masing faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan
*      Menjelaskan ciri-ciri pembicara yang berhasil
*      Membuat format penilaian keterampilan berbicara

B.     Materi
  1. Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi menurut pakar:
*      Prof. Dr. H.Arifin mengemukakan inti “relation” adalah komunikasi, yang artinya penyampaian suatu berita.
*      Wibur Schramm berpendapat istilah communication berasal dari bahasa latin communis yang artinya sama (common). Jadi, apabila ita mengadakan komunikasi dengan suatu pihak, maka kita menyatakan gagasan kita untuk memperoleh communis dengan pihak lain mengenai suatu objek.
*      Drs. R.I Suhartin Citrobroto menyatakan bahwa komunikasi adalah penyampaian tersebut meruapakan suatu proses
*      Zaenuddin Ahmad berpendapat, komunikasi dalam arti luas termasuk segala macam komunikasi, yakni segala sesuatu yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain.
*      Dr. Phil Astrid S. Susanto mengemukakan communication merupakan proses pengoperan lambang – lambang yang mengandung arti, sedangkan communications merupakan proses komunikasi dengan menggunakan alat-alat mekanis, khususnya apa yang dikenal sebagai media massa.
*      Cooley Juga mengatakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antarmanusia yang memperkembangkan semua lambang pikiran bersama-sama dengan sarana untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu.

Disamping itu adapula pendapat lain tentang komunikasi oleh Dori Wuwur Hendrikus (1990), bahwa komunikasi adalah proses pengalihan makna antarpribadi manusia atau tukar menukar berita dalam sistem informasi.
Ada 4 faktor yang menjadi prasarat terjadinya suatu proses komunikasi:
*      Komunikator, adalah orang yang mengatakan, mengucapkan, atau menyampaikan sesuatu
*      Warta, pesan, atau informasi (I), yaitu apa yang diucapkan :apa yang disampaikan
*      Resipien (R), adalah orang yang mendengar atau menerima apa yang dikatakan atau disampaikan oleh komunikator
*      Medium (M), adalah tanda yang dipergunakan oleh komunikator dalam menyampaikan pesan atau warta

Dari pengertian komunikasi tersebut, paling tidak ada tiga aspek di dalamnya:
*      Komunikasi dipandang sebagai proses, yakni aliran informasi melalui serangkaian kegiatan yang harus dilalui
*      Komunikasi menyangkut aspek manusia dan bukan manusia seperti, peralatan elektronis
*      Komunikasi menyangkut aspek informasi, yaitu segala sesuatubyang mempunyai arti dan kegunaan. Informasi dapat berbentuk kata-kata, kalimat, kode-kode, gambar-gambar, tanda lain yang mengandung arti.


  1. Batas dan Tujuan Berbicara
Suatu proses komunikasi akan dapat terlaksana apabila komponen atau unsure komunikasi didalamnya. Menurut H. Karyono, komunikasi akan berhasil apabila mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
*      Komunikator, yakni pihak yang menyampaikan berita atau  pesan dan disebut sebagai sumber berita.
*      Pesan ( massage/komunike ), adalah warta yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
*      Media, adalah sarana atau saluran yang dipergunakan sebagai tempat berlalunya lambang-lambang tersebut
*      Komunikan, adalah sasran dari kegiatan komunikasi
Jadi empat unsure dalam komunikasi merupakan satu kesatuan yang utuh, yaitu untuk mendukung terlaksananya suatu proses komunikasi.Ketidakhadiran satu unsure akan memastikan komunikasi tidak akan berlangsung, dan sebaliknya kehadiran keempat unsure tersebut adalah wujud komunikasi yang sesungguhnya.

  1. Retorika Sebagai Proses Komunikasi Efektif
Aspek - aspek komunikasi retoris adalah:
*      Seorang Pembicara, menyampaikan kepada;
*      Seorang pendengar sebagai lawan bicara atau pelanggan
*      Sesuatu
*      Denngan maksud tujuan tertentumemberikan argument terhadap isi pembicaraan
*      Sambil mendengar dan mempertimbagkan argument balik dari pendengar

a.      Efektifitas Komunikasi Retoris
Keefektifan komunikasi retoris dipengaruhi oleh banyak factor, faktor – faktor ini terdapat dalam setiap unsur komunikasi seperti: komunikator, pesan, medium dan resipien.
-          Komunikator, pada unsur ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dalam proses komunikasi retoris adalah:
*      Pengetahuan tentang komunikasi dan ketrampilan berkomunikasi maksudnya adalah pengusaan bahasa dan ketrampilan mempergunakan bahasa.keterampilan menggunakan media komunikasi untuk mempermudah proses pengertian pada resipiens kemampuan untuk mengenal dan menganalisis situasi pendengar sehingga dapat memberikan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
*      Sikap komunikator, seperti agresif (menyerang) atau cepat membela dii sikap yang mantap dan meyakinkan,sikap rendah hati rela mendengar dan menerima anjuran dapat memberi dampak yang besar dalam poses komunikasi retoris.
*      Pengetahuan umum,untuk efektifitas komunikasi retoris,komunikator sebaik nya memiliki pengaetahuan yang luas.
*      Sistem sosial,adalah bahwa setiap komunikator berada dalam sistem masyarakat tertentu .
*      sistem kebudayaan,artinya disamping sistem sosial,sistem kebudayaan yang dimiliki seorang komunikator juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi retoris.
-          Resipiens,faktor faktor ini pada umunya sama dengan faktor – faktor yang mempengaruhi komunikator.
*      Pengetahuan tentang komunikasi dan ketrampilan berkomunikasi maksudnya supaya dapat terjadi komunikasi,resipiens harus mengusai bahasa yang dipergunakan.
*      Sikap resipiens,faktor ini juga ikut menentukan efektivitas komunikasi retoris.
*      Sistem sosial dan kebudayaan,artinya sistem sosial dan kebudayaan tertentu dapat menghasilkan sifat dan karakter khusus pada resipiens.
-          Pesan dan medium
kedua hal ini perlu diperhatikan oleh komunikator secara khusus dalam proses komunikasi retoris.
§  Elemen-elemen pesan
             Komunikator menerjemahkan pesan dengan mempergunakan medium.dalam proses ini,komunikator harus harus memperhatikan elemen-elemen yang membentuk pesan,supaya komunikasi dapat membawa efek yang besar.
§  Struktur pesan
            Struktur pesan(susunan pesan)dapat mempengaruhi efektivitas proses komunikasi retoris.untuk itu pada prinsipnya struktur/susunan pesan harus jelas dan mudah dimengerti.
§  Isi pesan
            Isi pesan yang disampaikan komunikator harus disesuaikan dengan situasi resipiens.isi pesan itu harus mudah ditangkap/dipahami,tidak terlalu sulit,dan tidak terlalu banyak kebenaran yang bisa membingungkan resipiens.
§  Proses pembeberan
            Cara membawakan dan mengemukakan pesan oleh komunikator ada 3 kemungkinan yang dapat dipiliih,yaitu:secara bebas tanpa teks,terikat pada teks,atau setengah bebas.ketiga kemungkinan ini membawa efek yang berbeda dalam komunikasi.

b.      Peranan Komunikasidalam Hubungan Antar Manusia
Manusia sebagai makhluk social selalu mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, bahkan sejak awal peradaban manusia telah melakukan komunikasi. Komunikasi begitu penting bagi manusia, sehingga manusia sering disebut hommo comunicus.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dipengaruhi oleh komunikasi, baik komunikasi jarak dekat maupun komunikasi jarak jauh.  Bagi manusia komunikasi merupakan media untuk tukar-menukar informasi, untuk menemukan persamaan dalam perbedaan sebagai dasar musyawarah dan mufakat.

c.       Hambatan Dalam Komunikasi
Dalam proses komunikasi sering ditemui hambatan-hambatan.hambatan ini mengakibatkan  terjadinya salah pengertian.macam-macam hambatan dalam komunikasi antara lain:
*      Hambatan Bahasa,
Yang dimaksud hambatan bahasa dalam konteks ini adalah semua bentuk yang dipergunakan dalam proses penyampaian berita, yaitu bahasa lisan, tulis, gerak0gerik, dan sebagainya.
*      Hambatan Struktur
hambatan struktur ialah hambatan yang ditimbulkan oleh perbedaan tingkat jabatan dalam struktur atau hirarki dalam organisasi.
*      Hambatan Jarak
hambatan jarak ialah apabila antara kedua belah pihak yang mengadakan interaksi berada dalam suatu tempat yang berjauhan sehingga mengalami hambatan dalam berkomunikasi.
*      Hambatan Latar Belakang
hambatan ini ialah hambatan yang ditimbulka oleh perbedaan latar belakang, menimbulkan rintangan dalam proses komunikasi.

d.      Factor-Faktor Keberhasilan Komunikasi
Keberhasilan pelaksanaan komunikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:(1)faktor pemilihan informasi,atau data yang akan disampaikan, (2)faktor yang berhubungan dengan teknik penyampaian/pengiriman data(wursanto:66-69).
1.      Pemilihan Kata
Data adalah hal, peristiwa atau kenyataan apaun yang mengandung pengetahuan untuk dijadikan dasar menyusun keterangan, pembuatan kesimpulan, atau penetapan keputusan.
sebagai sesuatu hal yang penting, data yang akan disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
*     Kegunaan Data
*     Kebenaran Data
*     Ketepatan Data
2.      Teknik Penyampaian Data
Agar komunikasi menjadi lebih efektif, dan berhasil, ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiannya, yaitu:
*     Kejelasan
*     Konsekuensi dan keseimbangan
*     Kemampuan dan pelaksanaan
*     Keseragaman
*     Kelancaran distribusi
Scoot M Cultip dan Alllen M Center, juga mengemukakan beberapa factor yang menyebabkan komunikasi menjadi efektif, yaitu:
*     Keterpercayaan (credibility)
*     Perhubungan (context)
*     Kepuasan (Content)
*     Kejelasan (Clarity)
*     Kesinambungan dan konsistensi (continuity and consistency)
*     Kemampuan pihak penerima berita
*     Saluran Pengirim berita

  1. Faktor Penunjang Keefektifan Berbicara
a.       Factor kebahasaan sebagai penunjang keefektifan berbicara
*      Ketepatan ucapan
seorang pembicara haruslah membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat, dapat mengalihkan perhatian pendengar. sudah tentu pola dan artikulasi yang kita gunakan tidaklah selalu sama. Masing-masing kita mempunyai gaya sendiri dan sudah pasti gaya yang kita pakai selalu berubah-ubah.
*      Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai
kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi merupakan daya tersendiri di dalam berbicara. Bahkan kadang-kadang merupakan factor penentu. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai, akan menyebabkan masalah yang tadinya tidak menarik akan menjadi lebih menarik.
*      Pemilihan kata (diksi)
pemilihan kata itu hendaknya tepat, jelas dan bervariasi. Pendengar akan lebih tertarik dan senag mendengarkan kalau pembicara berbicara dengan jelas dalam bahasa yang dikuasainya.
*      Ketepatan sasaran pembicaraan
pembicara harus mampu menata kalimat efektif. Penggunaan kalimat yang efektif akan memudahkan pendengar dalam menangkap makna pembicaraan tersebut.
kefektifan suatu kalimat ditandai oleh cirri-ciri: keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan kehematan. Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan berlangsung sempurna.

b.      Factor Non Kebahasaan Sebagai Penunjang Keefektifan Berbicara
Yang termasuk factor nonkebahasaan adalah:
a.       Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku
b.      Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara
c.       Kesedian menghargai pendapat orang lain
d.      Gerak-gerik dan mimic yang tepat
e.       Kenyaringan suara juga sangat menentukan
f.       Kelancaran
g.      Relevansi atau penalaran
h.      Penguasaan topic


  1. Ciri-Ciri Pembicara Yang Barhasil
Suksesnya sebuah pembicaraan sangat tergantung kepada pembicara dan pendengar. Tidak akan mungkin suatu pembicaraan akan terlaksana, jika sipembicara tidak ada, ataupun sebaliknya.
Menurut Maidar G. Arsyad, hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang pembicara adalah sebagai berikut:
*      Si pembicara haruslah menguasai masalah yang akan dibicarakan
*      Mulailah berbicara jikalau situasi sudah memungkinkan
*      Pengaruh yang tepat akan dapat memancing perhatian pendengar
*      Berbicara itu haruslah jelas tidak terlalu cepat
*      Pembicara harus sopan, hormat, dan melibatkan rasa persaudaraan
*      Kalau dalam komunikasi dua arah, mulailah berbicara kalau sudah dipersilahkan
*      Kenyaringan suara
*      Pendengar akan lebih terkesan kalau ia dapat menyaksikan pembicaraan sepenuhnya
  1. Penilaian Keterampilan Berbicara
a.       Factor-faktor yang dinilai
Keberhasilan suatu kegiatan dapat diketahui dari suatu penilaian. Tujuan penilaian hendaknya jangan semata-mata mengukur dan memberikan angka pada suatu kegiatan pembelajaran, tetapi hendaknya ditujukan kepada usaha perbaikan prestasi siswa/ mahasiswa, guna menumbuhkan motivasi untuk pelajaran selanjutnya.
Penilaian bukan hanya ditekankan pada kekurangannya saja, tetapi juga pada kemampuan yang telah diperoleh oleh siswa/ mahasiswa tersebut.
Factor-faktor yang dinilai berdasarkan kedua factor penunjang keefektifan berbicara:
1.      Factor kebahasaan, yang mencakup:
o   Pengucapan vocal
o   Pengucapan konsonan
o   Penempatan tekanan
o   Penepatan persendian
o   Penguasaan nada/ irama
o   Pilihan kata
o   Pilihan ungkapan
o   Variasi kata
o   Tata bentukan
o   Struktur kalimat
o   Ragam kalimat
2.      Non kebahasaann, yaitu mencakup:
*      Keberanian dan semangat
*      Kelancaran
*      Kenyaringan suara
*      Pandangan mata
*      Gerak-gerik dan mimic
*      Keterbukaan
*      Penalaran
*      Penguasaan topic
Factor-faktor tersebut kemudian dimasukan kedalam table.
b.      Cara Penilaian
Secara garis besar pelaksanaan penilaian ini dapat digambarakan seperti berikut:
a.       Guru/ dosen memberikan tugas kepada siswa/ mahasiswa untuk melakukan kegiatan berbicara dalam waktu tertentu
b.      Guru/ dosen menentuka factor yang dinilai dan diamati
c.       Siswa/ mahasiawa yang tidak mendapatn giliran berbicara,diberi tugas mengamati berdasarkan pedoman penilaian, baik secara individual maupun kelompok
d.      Guru/ dosen dan siswa/ mahasiswa aktif mengamti dan mengisi table penilaian dengan komentar
e.       Selesai kegiatan berbicara, para pengamat mengemukakan komentarnya
f.       Setelah itu kegiatan berbicara diulang kembali untuk melihat perubahan berbicara setelah mendapat umpan balik.

Tidak ada komentar: